Nagari Taluk salah satu dari 75 Nagari di kabupaten Tanah Datar terletak di Kecamatan Lintau Buo, merupakan pintu gerbang Kabupaten Tanah Datar dari arah timur. Secara administrative pemerintah nagari taluk berbatasan langsung dengan Kabupaten Sijunjung dari arah selatan yaitu dengan Nagari kumanis dan Tanjung Bonai Aur, dari arah barat berbatasan langsung dengan Kota sawahlunto dan nagari atar. Dari arah timur berbatasan langsung dengan nagari tigo jangko dan tanjung bonai aur dan dari arah utara berbatas langsung dengan nagari tigo jangko dan pangian. Dan secara administrative luas wilayah nagari taluk adalah ± 2.250 Ha, Nagari taluk yang terdiri dari 4 jorong yaitu jorong aliran sungai, jorong baringin sakti, jorong taruko dan jorong tigo tumpuk. Nagari taluk mempunyai jumlah penduduk berdasarkan Data SIAK per Desember 2023 berjumlah 2.025 KK dan 6.354 Jiwa. Dan berdasarkan pendataan langsung oleh kader-kader KB Taluk mempunyai penduduk sebanyak 1.679 KK dan 5.950 Jiwa. Terdapat perbedaan data dikarenakan masih banyaknya penduduk Nagari Taluk yang pergi merantau tetapi masih belum pindah secara administrasi kependudukan di tempat yang baru. Dan secara administratif Luas lahan pertanian perkebunan seluas ± 400 Ha. Secara geografis Nagari Taluk pada dasarnya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian dan perkebunan, karena Nagari Taluk berada di 600 m dari permukaan laut, dengan suhu berkisar 27-30 derajat celcius.
Penduduk nagari taluk 82,5% berprofesi sebagai petani dan pekebun , 2% peternak, 3% berprofesi sebagai sopir, 10% berprofesi pedagang dan 2% berprofesi sebaai PNS, PPPK dan Honorer, 0,5% Polri.
Nagari Taluk disamping mempunyai potensi diatas Nagari Taluk dialiri oleh 2 Sungai besar yaitu Sinamar dan Batang Tompo, dan masih terdapat banyaknya lahan pekarangan yang belum digarap secara optimal dari beberapa titik. Lahan sawah yang jadi lahan tidur karena tidak adanya saluran irigasi yang memadai dan kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani. Hasil pertanian utama nagari Taluk berupa Padi dan Jagung. Hasil perkebunan berupa Getah Karet, Kelapa, Coklat, dan Buah Musiman Durian, Mangga, Manggis, Sawo dll.